Dunia Modifikasi Mobil di Indonesia Disebut Lebih Baik dari Malaysia

Dunia Modifikasi Mobil di Indonesia Disebut Lebih Baik dari Malaysia

Indonesia dan Malaysia menjadi negara yang sama-sama memiliki industru otomotif, khususnya modifikasi. Meskipun secara geografis berdekatan, ternyata Indonesia dan Malaysia punya gaya modifikasi yang berbeda. Lantas kira-kira secara kualitas mana modifikasi yang lebih baik, Indonesia atau Malaysia ya?

Andre Mulyadi selaku Founder National modificator & Aftermarket Association (NMAA) mengatakan secara garis besar terdapat perbedaan gaya modifikasi. Namun menurutnya di Indonesia modifikasi mobil memiliki detail yang baik. Hal tersebut dapat dilihat olehnya ketika menjadi juri dalam beberapa ajang kontes modifikasi di negara Malaysia.

Foto: Brian

"Saya pernah menjadi juri modifikasi di Malaysia, yang pasti modifikasi Indonesia lebih keren dan bagus. Builder Indonesia itu memperhatikan detail kecil saat melakukan modifikasi. Oleh karenanya hasilnya juga lebih proper di Indonesia dibandingkan dengan di Malaysia," ujar Andre ketika ditemui awak media di Jakarta.

Di sisi lain, menurut Andre modifikasi mobil di Indonesia bukan hanya sekedar merombak atau menambahkan aksesoris. Biasanya builder memiliki gagasan yang hendak disampaikan lewat karya modifiaksinya. Hal-hal seperti itulah yang menurut Andre modifikasi di dalam negeri menjadi lebih baik.

Foto: Brian

"Standard modifiaksi di Indonesia jauh lebih terarah dan lebih proper. Jadi Indonesia memang lebih baik dari Malaysia," jelasnya.

Andre sendiri berpendapat belakangan ini modifikasi mobil di Indonesia mulai mempertimbangkan aspek fungsionalitas. Hal ini lah yang menurut Andre sebuah kesamaan antara modifikasi di Indonesia dan Malaysia. Sehingga modifikasi yang terlampau ekstrem seperti di masa 90-an sudah mulai ditinggalkan.

"Sebenarnya kalau tren modifikasi mobil di Indonesia sekarang masih terbagi, ada banyak. Tapi satu yang perlu digaris bawahi, modifikator sekarang memodifikasi kendaraan-nya untuk bisa juga digunakan secara harian. Jadi yang ekstrem-ekstrem ini mulai ditinggalkan," pungkasnya.