Mengganti pelek sebuah mobil biasanya kerap dilakukan untuk menambah sisi estetika. Pada mobil dengan pembakaran bensin, mengganti pelek harus melewati banyak perhitungan. Terlebih pada mobil listrik, tentunya tidak dapat asal diganti tanpa perhitungan yang matang.
Wibowo Santosa selaku pemilik Permaisuri menyebutkan, mengganti pelek mobil banyak yang hanya asal bisa dipakai saja. Namun tidak memphitungkan dari sisi keamanan dan benar atau tidaknya. Sehingga hal-hal seperti ini dapat merusak mobil dan tentunya membahayakan pengemudi dan penumpang.
bautenam
"Seperti misalnya Wuling Air Ev, dia kan pakai ukuran 12 inci ya. Tetapi banyak yang mengganti peleknya menjadi 14 bahkan sampai 15 inci yang pernah saya lihat. Pasti sudah over dari total diameter dah salah, buat isi ruangan dan segala macamnya," ujar Bowo sapaan akrabnya saat ditemui OtoMods.
Namun menurut Bowo, Wuling Air Ev banyak yang digunakan hanya sebagai mobil mainan saja. Sedikit yang menggunakannya dalam penggunaan berat dalam kecepatan tinggi ataupun perjalanan jauh. Sehingga modifikasi pelek dengan kreasi apapun, sebenarnya tidak bisa disalahkan.
Foto: Brian
"Ya kalau mau ganti pelek 15 inci atau 16 inci kan enggak salah juga, kan mobil dia. Apalagi kalau cuma dipakai muter komplek, perjalanan yang dekat-dekat aja, masih aman. Tapi kalau secara teknik, melebihi total diameter itu akan berpengaruh ke penggerak listriknya," papar Bowo.
Menurut Bowo, pelek yang lebih besar akan memiliki kerja mesin yang lebih berat. Dalam hal ini, penggerak listrik pada Wuling Air Ev akan berusaha lebih keras untuk memutar roda. Sehingga mungkin saja seiring waktu akan berpengaruh pada komponen lainnya.
