Modifikasi mobil biasanya tidak jauh dari yang namanya mengganti pelek bawaan pabrik. Bahkan komponen pelek bisa menjadi pilihan pertama sebelum modifikasi bagian lain pada mobil. Namun mengganti pelek tentunya tidak bisa asal, harus mendapatkan perhitungan yang tepat.
Wibowo Santosa selaku pemilik Permaisuri menyebutkan banyak pemilik mobil yang ingin ukuran pelek lebih besar daripada standarnya. Namun menurutnya mengubah ukuran diameter pelek tiak bisa asal. Bahkan menurutnya saat ini banyak yang salah kaprah atau salah perhitungan.
Foto: Brian
"Banyak yang bilang itu maksimal naik 2 inci, padahal itu salah. Yang benar itu sesuaikan diameter ban bawaan pabrik. Itu adalah bentuk maksimal kalau mau mengganti atau modifikasi pelek," jelas Bowo sapaan akrabnya, saat ditemui beberapa waktu lalu di Permaisuri Sunter.
Dirinya pun menjelaskan, jika bawaan pelek standar misalnya 17 inci mau ditingkatkan di 19 inci maka profil ban harus menyesuaikan. Sehingga keseluruhan pelek dan ban tidak melebihi dari diameter standar bawaan pabrik. Dengan demikian kinerja dari kaki-kaki pun tidak bertambah berat dengan ukuran yang lebih besar.
Foto: Brian
"Karena kan ukuran pelek bawaan pabrik itu sudah ada hitungannya bersamaan dengan kaki-kaki dan lainnya. Kalau diameter keseluruhan ban dan pelek tidak berubah ruang fender juga pasti aman. Jadi ubahannya tidak perlu terlalu banyak tapi sudah bisa mendongkrak estetikanya," paparnya.
Sebagai tambahan informasi, Permaisuri menjual sejumlah merek pelek yang terkenal secara global. Mulai dari Volk Rays, Rotiform, Enkei, OZ Racing, Weds, Forgiato, Fossen dan masih banyak lagi. Bengkel pelek dan ban ini pun memiliki tiga cabang di Jakarta yakni Mahakam, Radio Dalam, dan Sunter yang buka setiap hari.