Bikin Royal Enfield Himalayan Tampil Beda Tapi Masih Bisa Standar

Bikin Royal Enfield Himalayan Tampil Beda Tapi Masih Bisa Standar

Royal Enfield Himalayan menjadi salah satu motor dual-purpose petualang yang memiliki tampilan retro. Tidak heran pemiliknya banyak yang melakukan kustomisasi seperti yang dilakukan oleh Thrive Motorcycle. Menariknya, modifikasi yang dilakukan bengkel satu ini membuat Himalayan tampil berbeda tapi banyak mempertahankan komponen original.

Barata Dwi Putra selaku Builder dan Visual Thrive Motorcycle menyebutkan bengkelnya mencoba 3D Printer saat membangun Royal Enfield Himalayan tersebut. Menurutnya penggunaan metode ini cocok karena memiliki tantangan untuk mempertahankan komponen original. Salah satu komponen yang dipertahankan adalah rangka yang tidak sampai dipotong.

Foto: Brian

"Dari dulu ingin mencoba metode ini, tapi belum pernah kejadian. karena permintaannya tidak boleh potong rangka, makanya metode 3D Printer bisa diaplikasikan ke motor. jadi saya rasa kesulitannya lebih kepada bagaimana mencoba modifikasi dengan menggunakan metode baru," ujar Barata beberapa waktu lalu di Jakarta.

Barata menyebutkan kustom Royal Enfield Himalayan ini terinspirasi dari balap rally di tahun 1980-an yakni Porsche Gorup B Rally Car. Tidak heran livery Rothmans terasa kental dengan paduan warna biru, putih, dan emas. Himalayan ini pun diberi nama Gemini T-14 atau disingkat menjadi GT-14.

Foto: Brian

"Inspirasinya pertama ketika melakukan modifikasi motor, selalu melihat basic motornya itu sendiri. Jadi karena motor yang dibawakan ini adalah dual-purpose semi adventure, makanya konsep paling masuk adalah engga keluar dari genrenya," ungkap Barata.

Soal modifikasinya, Barata menyebutkan bodi-bodi dikerjakan secara langsung oleh Thrive Motorcycle. Sementara beberapa komponen aftermarket juga turut terpasang, seperti shockbreaker Ohlins, lampu kabut PIAA, dan knalpot dari Trhive Motorcycle. Sementara sisanya masih mengandalkan komponen original Royal Enfield Himalayan.

Foto: Brian

"Kalo misalkan yang original, itu hampir semua ya bisa dibilang di atas 50%. Dari ban, lampu depan, lampu belakang, leher knalpot, fender depan, dan tangki masih asli. Sementara modifan dari Thrive itu dari lampu sein, sit lock, tameng depan, breket, unibodi yang belakang, rear fender, penutup rear fender, knalpot, footpack, sama setang," pungkasnya.

Mengenai harga dari modifikasi ini, Barata sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti. Namun diungkapkan bahwa kisaran harga mulai dari Rp 60-80 juta. Menurutnya angka tersebut memang sudah wajar untuk melakukan kustomisasi di bengkel Thrive Motorcycle.