Hingga saat ini musim hujan masih melanda wilayah sekitar Jabodetabek. Bahkan belakangan terdapat beberapa titik yang tergenang alias banjir yang disebabkan oleh air hujan. Bagi pengendara tentunya harus kembali mengecek kembali bagian-bagian penting pada sepeda motor.
Bagi pecinta modifikasi, biasanya knalpot menjadi komponen yang kerap diubah oleh pemiliknya. Komponen yang satu ini memiliki posisi yang cukup rendah, sehingga rentan terkena air terutama ketika banjir. Lantas bagaimana kondisi knalpot yang sering terkena hujan dan banjir?
Foto: Brian
"Kalau knalpot engga bakal rusak kalau kena air atau banjir, karatan juga engga. Kalau knalpot kami kan engga pakai bahan biasa, jadi bukan kaleng-kaleng dan sudah dipilih semua. Kecuali kalau ada yang pakai bahan tipis, itu bisa mengakibatkan keropos," ujar Wawan dari bengkel knalpot WRC Racing Muffler ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Menurutnya, knalpot aftermarket yang beredar saat ini sudah cukup kuat untuk mengatasi air hujan atau bahkan banjir sekalipun. Terutama jika motor yang digunakan masih mengandalkan knalpot standar pabrikan. Menurutnya, komponen yang digunakan sekarang sudah lebih kuat dibandingkan motor-motor tua.
Foto: Brian
"Sebenarnya kalau knalpot pabrikan, motor sekarang itu udah engga ada istilah knalpot keropos. Kalau motor zaman dulu sih iya, karena kemasukkan air di dalamnya terus lama-lama keropos. Kalau knalpot sekarang bahannya sudah bagus semua, jadi engga keropos," ujar Wawan.
Wawan juga mengatakan bahwa knalpot yang terendam banjir tidak akan menampung air pada bagian dalamnya. Jika memang terendam sampai kemasukkan air, motor cukup dihidupkan saja maka air akan keluar dengan sendirinya. Menurutnya hal ini sama saja ketika mencuci motor, akan ada sedikit air dari bekas cucian yang masuk tetapi akan kembali keluar ketika menyala.