Memilih pelek dalam modifikasi mobil tentunya menjadi kewajiban yang harus dilakukan. Namun, mengganti pelek tidak bisa asal-asalan dan harus penuh pertimbangan. Sehingga harus diketahui terlebih dahulu beberapa hal mengenai pelek sebelum menggantinya.
Wibowo Santosa selaku pemilik bengkel pelek Permaisuri Ban mengatakan, banyak pemilik mobil baru bergaya retro yang menggunakan pelek tua. Menurutnya hal ini salah, karena meskipun mobil baru bergaya retro tidak akan cocok menggunakan pelek tua. Meskipun secara gaya akan tetap sesuai, namun sangat disayangkan menurutnya.
Foto: bautenam
"Sayang lah kalau mobil baru masih bagus dipakaikan pelek tua. Meskipun gaya mobilnya retro dan peleknya gayanya juga masuk tapi tetap sayang menurut saya. Lebih baik cari pelek model baru tapi yang gayanya retro, jadi senada sama-sama retro," ujar Bowo sapaan akrabnya ketika ditemui OtoMods.
Menurutnya semua mobil bisa menggunakan pelek apapun asalkan original, aman, dan benar. Sementara pelek yang tua, pasti sudah memiliki titik stress tersendiri karena telah terpakai. Meskipun titik stress suatu pelek tidak berpengaruh, namun akan sayang jika digunakan oleh mobil baru.
Foto: bautenam
"Pelek itu kalau digunakan kan pasti ada titik stress-nya. Meskipun ini tidak berpengaruh terhadap pemakaian, karena pelek sendiri tidak memiliki batasan umur untuk apakah masih bisa dipakai atau tidak," papar Eric Tanzil selaku Vice President Permaisuri Ban.
Sebagai tambahan informasi, Permaisuri menjual sejumlah merek pelek yang terkenal secara global. Mulai dari Volk Rays, Rotiform, Enkei, OZ Racing, Weds, Forgiato, Fossen dan masih banyak lagi. Bengkel pelek dan ban ini pun memiliki tiga cabang di Jakarta yakni Mahakam, Radio Dalam, dan Sunter yang buka setiap hari.