Tuksedo Studio Bikin Mobil Klasik, Bagaimana Cara Pembuatannya?

Tuksedo Studio Bikin Mobil Klasik, Bagaimana Cara Pembuatannya?

Tuksedo Studio menjadi salah satu partisipan di ajang otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022. Sejumlah mobil sport klasik seperti Porsche 550 Spyder, Porsche 356 Speedster dan Toyota GT 2000 ditampilkan. Mobil-mobil tersebut bukanlah original, melainkan sebuah re-create, lantas bagaimana proses pembuatannya?

Laksmana Gusti Handoko selaku Co-Founder Tuksedo Studio mengaku terdapat beberapa syarat agar mobil klasik bisa dibangun kembali. Pertama adalah harus memiliki gambar kerja alias blueprint dari mobil tersebut. Kedua menurut Gusti, sparepart original atau aksesoris dan persamaannya harus tersedia di pasar.

Foto: Brian

"Gambar kerja ini biasanya bisa ditemukan pada mobil-mobil berusia 20-40 tahun ke atas. kalau mobil-mobil ini gambar kerjanya ada karena sudah tidak diproduksi. Kemudian sparepart original seperti aksesoris dan persamaannya harus ada. Ketiga, ada mobil donor yang bisa ditemukan di Indonesia," ujar Gusti ketika ditemui OtoMods beberapa waktu lalu.

Gusti menyebutkan karena mobil yang digarapnya adalah sebuah re-creation maka perlu mengambil beberapa hal dari mobil donor. Di antaranya biasanya membutuhkan komponen kaki-kaki, mesin, dan juga kebutuhan surat. Mobil donor yang dipilih pun tidak asal dan tidak bisa menggunakan mobil baru, karena harus semirip mungkin dengan mobil yang akan dibuat.

Foto: Brian

"Kami enggak pernah pakai mesin mobil baru, karena mengikuti aslinya. Misalnya 2000 GT kan sudah enggak ada, persamaannya dia dari Toyota Crown 2000 yang lama. Porsche 356 Speedster juga begitu, aslinya dari VW Kodok, dari karbu, dari cc, sama karena Porsche pertama juga dibuat dari VW Kodok," pungkas Gusti.

Setelah komponen-komponen tersebut siap, Gusti mengatakan Tuksedo Studio akan membuat rangka dan chasis. Urutannya dimulai dari gambar kerja yang diproyeksikan ke tiga dimensi, dari gambar tersebut diwujudkan ke wooden buck. Wooden buck adalah media untuk membuat struktur yang disebut sebagai mal positif.

Foto: Brian

"Dari mal positif kami bikin wire frame yang kawat, ini disebut mal negatif. Dari sini kami bisa membuat panel bodi dan chasis. Setelah membangun keduanya, menyatukan semuanya baru kami buat inner structure. Biasanya ini yang membedakan mobil replika dan re-create. Itu yang jarang dibuat persis atau mirip oleh para pembuat mobil kit car atau replika," tutup Gusti.

Bengkel pembuatan mobil re-create dari Tuksedo Studio sendiri berlokasi di Gianyar, Bali. Gusti mengaku selalu membangun mobil-mobil tersebut meskipun tidak ada pesanan. Namun jika stok habis, maka waktu untuk pembuatan mobil baru dapat mencapai 1 tahun.