Swap engine atau mengganti mesin mobil menjadi salah satu cara untuk meningkatkan performa. Selain meningkatkan performa, biasanya swap engine dilakukan untuk mengganti mesin yang sudah rusak. Lantas apa saja yang perlu diperhatikan sebelum melakukan swap engine?
Feri selaku pemilik bengkel mesin copotan Vriva Motor mengatakan langkah pertama adalah memastikan mesin punya drivetrain yang sama. Feri mengatakan jika mobil menggunakan penggerak depan, maka mesin baru juga memiliki sistem yang sama. "Supaya sesuai dengan posisi mesinnya," ujar Feri saat diwawancara beberapa waktu lalu.
Langkah kedua adalah jika mesin yang diganti memiliki performa lebih besar, pemilik harus melakukan upgrade pada sistem pengereman. Hal tersebut merupakan penyesuaian pada struktur mobil. Sehingga tidak mengurangi faktor keselamatan pengenmudinya.
"Kalau upgrade mesin yang lebih kencang, sektor pengereman juga harus diganti. Mobil yang lebih ngebut otomatis sistem pengeremannya harus mumpuni," lanjut Feri.
Hal terakhir yang perlu dilakukan saat swap engine adalah untuk tidak menjual mesin aslinya. Menurut Feri hal ini penting untuk mengurus surat-surat kendaraan. "Mesin yang dijual kalau ex Malaysia tidak akan terdaftar di Indonesia. jadi untuk legalitasnya tetap menggunakan nomor mesin yang lama. Oleh karena itu, mesin lama jangan dijual dulu," pungkas Feri.