Mazda Vantrend merupakan salah satu mobil station wagon yang hadir cukup lama di Indonesia. Mobil yang mengaspal di 1990-an ini, ternyata memiliki sejumlah penyakit. Salah satunya adalah overheat, lantas bagaimana cara menyelamatkannya?
Widitya Prayudi atau yang akrab disapa sebagai Didiet Bandietoz mengaku Mazda Vantrend miliknya sempat mengalami overheat. Menurutnya setiap mobil retro tentunya memiliki masalah tersebut. Namun untuk mengatasinya, Didiet mengaku masih terbilang cukup mudah.
"Untuk mengatasi overheat, radiatornya ditebelin volume air jadinya 2 ply, aslinya kan 1 ply. Terus tambah ekstra fan Mercedes-Benz, saya pakai C Class W202. Terus pulley van belt yang ke waterpump-nya dikecilin, otomatis perputaran kipasnya lebih cepat rpm-nya. Putaran lebih banyak otomatis lebih gede anginnya," ujar Didiet ketika ditemui OtoMods.
Foto: Brian
Didiet mengatakan dengan rumus tersebut, radiator lebih mudah mendinginkan mesin mobil retro. Didiet pun membeberkan alasan memilih menggunakan ekstra fan Mercedes-Benz karena mempertahankan visco. Sementara jika menggunakan kipas dari Suzuki Karimun masih mengandalkan kelistrikan.
"Karena ini kan enggak ngerti kabel-kabelnya gimana. Kalau ada masalah sama kabel, tiba-tiba kipas mati di jalan otomatis enggak ketolong mobilnya. Karena kan sistem pendinginan nyawanya cuma di kipas kalau Karimun, nah kalau ini kan masih ikutin mesin nih. Kalau suatu saat ekstra fan mati, masih ada kipas yang hidup. Sebenarnya bisa pakai punya Karimun dan pasti lebih dingin, cuma ya pastikan sistem kabelnya bagus," pungkas Didiet.