Mengganti pelek merupakan langkah awal yang banyak dilakukan setiap memodifikasi sebuah mobil. Mengganti komponen yang satu ini tentunya tidak bisa asal-asalan. Karena jika tidak benar, maka akan berpengaruh terhadap keselamatan berkendara dari pengemudi dan penumpangnya.
Wibowo Santosa selaku pemilik Permaisuri Ban menyebutkan, pemilihan pelek harus original, aman, dan benar. Menurutnya, menggunakan pelek original saja belum tentu tepat. Maka dari itu harus benar, dalam arti sesuai dengan spesifikasi yang tepat dengan mobilnya.
Foto: bautenam
"Kita harus tahu terlebih dahulu itu peleknya memang untuk mobil tersebut. Bisa dari PCD-nya entah itu 5x114, atau 4x100, itu harus diketahui terlebih dahulu. Terus kita harus tahu juga spesifikasinya, jangan sampai pelek yang dipilih malah punya spesifikasi yang di bawah standarnya," ujar Bowo sapaan akrabnya ketika ditemui OtoMods di Sunter, Jakarta.
Dirinya pun mencontohkan, jika pelek standar suatu mobil bisa menampung beban total hingga 2.800 kg, maka jangan membeli pelek dengan spesifikasi di bawahnya. Hal ini tidak banyak diperhatikan oleh setiap pemilik mobil ketika memodifikasi pelek. Sehingga alih-alih mendapatkan pelek dengan spesifikasi lebih tinggi, justru lebih rendah.
Foto: Road and Track
"Contohnya banyak yang pakai Nissan GT-R R35 itu yang mengganti peleknya. Bukannya tidak boleh, tetapi pelek bawaan standar mobil tersebut sudah sangat bagus. Sehingga sulit untuk mencari spesifikasi pelek di atas bawaan standar, ada beberapa tetapi tidak banyak di pasaran," papar Bowo.
Sehingga setiap mengganti atau memodifikasi pelek mobil, harus diketahui sampai detilnya agar spesifikasinya dapat meningkat. Bowo sendiri menjelaskan, selain kemampuan menampung beban terdapat beberapa spesifikasi lain yang harus diketahui. Di antaranya seperti berat pelek, kemampuan pelek dalam kecepatan tertentu, dan masih banyak lagi.