Membangun sebuah motor balap bukan perkara mudah, mengingat harus melakukan riset dan pengembangan yang tidak biasa. Namun Sekolah SMK Walang Jaya ini ternyata mampu membuat sebuah motor balap, bahkan mampu memenangkan beberapa kejuaraan Yamaha Sunday Race. Menariknya, SMK Walang Jaya bukan mengandalkan Yamaha R15 baru yang lebih bertenaga, tetapi menggunakan R15 lama.
Dika selaku Chief Mekanik SMK Walang Jaya menyebutkan modifikasi Yamaha R15 lama untuk balap dilakukan sesuai dari regulasi. Menariknya pengembangan dilakukan langsung oleh siswa dari SMK Walang Jaya. Sehingga mekanik yang bertugas di paddock pun merupakan siswa SMK.
Foto: Brian
"Tujuan kita itu mendevelop itu, makanya secara total manpower itu kita ambil semua dari SMK Walang Jaya yang berpotensi di dunia motor khususnya balap. Baik yang masih sekolah maupun sudah alumni, jadi sebagian besar masih sekolah nih. Nah kebetulan di tahun ini kita yang R15 lama ikut di Com A dan R25 ikut di Com Pro," ujar Dika ketika ditemui OtoMods di Sentul.
Dika menyebutkan, Yamaha R15 lama yang digunakan sekolahannya merupakan donasi dari PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. Namun jika sekolah pada umumnya menggunakan motor tersebut hanya sebagai praktek mekanik, di SMK Walang Jaya digunakan secara maksimal. Di sisi lain, para siswa juga belajar bagaimana mengelola sebuah tim balap langsung.
Foto: Brian
"Jadi enggak cuma memanfaatkan fasilitas tersebut untuk bongkar pasang praktek. Tapi juga mengajarkan bagaimana memanage sebuah tim balap, dan modifikasi dari motor standar jadi balap," lanjutnya.
Dika sendiri mengaku menemui beberapa kesulitan ketika ikut turun ke ajang Yamaha Sunday Race. Kesulitan yang dialaminya dari sumber daya manusia yang masih SMK, sehingga dari basic mekanik masih belum terlalu kuat. Namun Dika tetap berusaha memberikan informasi dan pengetahuan kepada siswa SMK Walang Jaya.
Foto: Brian
"Mereka sebenarnya sudah paham urutannya sering saya informasikan, terkait urutan pengerjaan ketika motor mau keluar. Baik mau masuk ke track, walaupun masuk ke paddock. Jadi lebih ke basic maintenance dan perawatan dulu. Kalau secara mesin keseluruhan saya yang bangun, jadi ketika di lapangan harus apa mereka sudah tahu," pungkas Dika.
"Paling kesulitan di mesin, karena harus diset-up langsung ya dari karakter dan kondisi lintasan, kemudian karakter motornya, sama komentar rider. Itu menyatukan informasi itu yang bisa dibilang cukup sulit. Jadi menyatukan informasi dari kondisi trek dan juga keluhan rider, dan karakter mesin," tutup Dika.