Semir ban biasanya banyak digunakan untuk membuat tampilan kaki-kaki motor menjadi lebih mengkilap. Tak heran produk ini banyak diandalkan para modifikator agar ban terlihat lebih cantik. Namun ternyata terdapat efek samping dari penggunaan semir ban secara asal loh.
Fachrul Rozi sebagai Customer Engineering Support Michelin Indonesia menyebutkan tidak menyarankan memakai semir ban. Terutama dengan produk yang memiliki bahan dasar minyak. Menurutnya semir ban berbahan minyak alias oil base, dapat merusak ban.
Foto: Brian
"Yang paling penting adalah jangan pernah menggunakan semir dengan bahan dasar minyak. Yang di luar itu kan mengkilapnya berbulan-bulan, sampai dikira enggak bisa kotor ban-nya. Tapi ternyata itu minyak, oil base, kalau silicon disentuh lama-lama hilang," ujar Fachrul Rozi beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurut Fachrul, berdasarkan pengalamannya yang menggunakan ban yang sudah cukup lama tidak mengalami masalah ini. Sedangkan sejumlah konsumennya justru mengeluhkan ban yang cepat retak. Padahal umur ban masih terbilang cukup muda yakni produksi tahun 2019 lalu.
Foto: Brian
"Kalau biasa dipakai (semir ban) lama-lama itu bikin crack, ozon crack. Bentuknya jadi kasar gitu, itu yang membuat degradasi karetnya. Semir ban yang bagus enggak glossy sih, kalau hitam ya hitam saja. Kan enggak ada juga ban baru yang tampilannya glossy kan?," paparnya.
Produk semir ban memang banyak beredar di pasar otomotif Indonesia sejak lama. Bahkan produk ini menjadi pelayanan standar di setiap tempat cuci mobil ataupun motor. Sehingga pemilik kendaraan harus lebih cermat lagi dan memperhatikan setiap semir ban yang digunakan.