Era motor listrik sudah mulai menjamur di dunia otomotif Indonesia. Bukan hanya banyak merek-merek motor baru yang bergerak di bidang elektrifikasi ini, tetapi juga banyak pemain motor listrik konversi. Lantas apakah konversi motor listrik ini dapat menjadi altrnatif untuk memiliki kendaraan elektrifikasi?
Hermawan Wijaya selaku Marketing Director PT International Chemical Industry (Baterai ABC) mengatakan jika dilihat dari sisi baterai antara motor listrik dan konversi masih sama. Perbedaan dari sisi baterai menurut Hermawan hanya pada baterai pack saja. Menurutnya motor listrik konveris memiliki permasalahan posisi baterai.
Foto: Brian
"Motor listrik konversi ada limitasi, karena di desain buat mesin, begitu mesin dilepas mau taruh baterai, nah dimana taruh baterainya? Gitu kan? Problemnya disitu, jadi mungkin harus ada kompensasi seperti menghilangkan bagasi atau bodinya lebih lebar," ujar Hermawan ketika ditemui OtoMods di Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (9/6).
Menurut Hermawan secara prinsip secara fungsi peletakkan baterai di motor konversi masih dapat digunakan. Hermawan mengatakan berfungsinya suatu motor listrik konversi bergantung pada buildernya itu sendiri. Kemungkinan besar, dari bentuk motor yang ada akan terdapat banyak kustomisasi untuk mengubahnya ke elektrik.
Foto: Brian
"Prinsipnya secara fungsi itu masih bisa, hanya tinggal bagaimana kreativitas si konverter itu. Mereka mau bikin baterai yang mana? Problemnya ya itu bentuknya jadi kustom," pungkas Hermawan.
Sebagai tambahan informasi, saat ini Baterai ABC mulai memproduksi baterai cell maupun baterai pack untuk motor listrik. Dengan demikian, ABC menjadi merek lokal pertama yang memproduksi baterai di dalam negeri. Baterai cellnya sendiri memiliki bentuk cylindrical 26650 dengan kapasitas 3600 mAh bervoltasi 3,2 V.