Setelah pandemi Covid-19, tampaknya semakin banyak yang melakukan modifikasi pada sepeda motor. Beum lama ini, potong spatbor dan modifikasi spatbor belakang motor menjadi tren yang banyak dilakukan. Biasanya spatbor belakang diubah ukurannya menjadi lebih kecil atau dilepas digantikan undertail yang membuat tampilan lebih sporty.
Seperti yang semua rasakan, belakangan ini intensitas hujan sedang tinggi di beberapa daerah. Modifikasi spatbor ini meskipun memiliki tampilan lebih sporty, namun dapat merugikan pengendara lain terutama di musim hujan. Mengingat modifikasi spatbor yang lebih kecil atau dilepas memungkinkan air terciprat lebih jauh yang dapat mengganggu pandangan pengendara di belakangnya.
Foto: Brian
"Motor itu tidak sembarangan diproduksi atau sembarangan diizinkan di jalan raya. Ada proses uji tipe. Ketika kita mengubah dengan tujuan estetika bukan pada kualitas keselamatannya, otomatis sudah menyalahi," ujar Jusri Pulubuhu selaku Instruktur Safety Riding di Jakarta Defensive Driving Consultant beberapa waktu lalu.
"Kalau spatbor dimodifikasi boleh, selama tidak membahayakan dirinya dan orang lain. Biasanya cipratan air itu naik sampai ke orang lain yang ada di belakang. Ini sering kejadian dan akhirnya mengganggu konsentrasi dan bisa hilang kendali," lanjutnya.
Foto: Brian
Jusri berpendapat jika pemilik kendaraan ingin memodifikasi motor dengan tujuan estetika, harus dipertimbangkan. Mengingat setiap orang berkendara sepeda motor menggunakan jalan untuk umum. Harapannya para pecinta modifikasi motor di Indonesia tidak egois ketika menggunakan fasilitas umum.
"Karena kita berada di jalan raya dan ruang publik, keselamatan kita belum tentu selamat bagi orang lain. Jangan bilang 'ini kan motor gua terserah gua', tapi ingat yang digunakan adalah di jalan umum," pungkas Jusri.