Royal Enfield Himalayan memang kerap menjadi bahan motor kustom di Indonesia. Namun kali ini sedikit berbeda karena builder yang membuat motor tersebut adalah seorang arsitek. Sebut saja Julian Palapa yang menghasilkan karya kreatif dalam membuat motor dengan cara arsitektur.
Julian dibantu rekan timnya yang berjumlah tiga orang untuk membangun Royal Enfield Himalayan. Secara desain, motor touring ini diubah olehnya dengan filosofi desain yang fungsional. Julian menyebutkan dirinya menerapkan variabel penting dalam membangun sebuah bangunan.
"Pertama adalah struktur ranganc bangun, kedua adalah fungsi, dan ketiga adalah estetika. Tiga variabel ini adalah yang terdasar dalam rancang sebuah bangunan. Saya coba untuk membawa nilai ini ke dalam Royal Enfield Himalayan," ujar Julian dalam keterangan tertulis.
Foto: Istimewa
Proses pengerjaan Royal Enfield Himalayan ini dimulai dengan shock depan upside down dari Showa. Karena komponen yang berbeda, builder pun harus membuat segitiga baru untuk menunjang kaki-kaki. Sementara pengereman dibekali dua buah disc brake di depan dengan kaliper 8 piston dari Nissin Radial.
Di bagian pelek, Julian membuat kreasi yang berbeda untuk roda belakang dengan memakai bahan dasar alumunium. Pelek tersebut dipasangkan dop berwarna galvalum yang biasa dipakai untuk pemasangan kanopi. Menurutnya galvalum akan lebih awet dan tahan lama terhadap karat atau perubahan cuaca.
Foto: Istimewa
Mengenai pengerjaan bodi, Royal Enfield Himalayan ini memiliki bentuk yang serba kotak, seperti lampu, tangki, dan shroud. Paduan warnanya pun dipilih putih, hitam, dan sejumlah kelir kuning. Beberapa bagian seperti spatbor belakang dan bodi samping diberikan emblem nama motor yakni 02.View.
Menurut Julian, keberhasilan sebuah karya dinilai dari kemampuannya dalam menggugah emosi manusia. Ia percaya bahwa yang membatasi sebuah desain hanyalah kemauan dari setiap orang untuk berimajinasi. “Kehadiran .02View bukan untuk berkompetisi. Bukan untuk menunjukkan siapa lebih unggul. Saya hanya menyajikan sisi pandang baru, yang personal dari profesi seorang arsitek, dalam memodifikasi motor,” tutup Julian.