Pelek dalam dunia modifikasi motor hadir dalam dua jenis pembuatan yakni casting dan forged. Biasanya pelek casting banyak diandalkan oleh pabrikan sebagai komponen standar. Lantas antara keduanya mana yang lebih bagus dan lebih unggul?
Robby Ganie selaku Tim RND RCB Indonesia mengatkaan pelek forged sudah dipastikan lebih ringan daripada bawaan pabrik yang casting. Meski demikian, bahan antara keduanya adalah sama-sama alumunium. Namun cara pembuatan antara kedua jenis pelek tersebut berbeda-beda.
Foto: Brian
"Cara kerjanya kan kalau casting itu dicor, jadi alumunium cair dituang ke cetakan. Kalau forged itu enggak, jadi alumunium ditempa hingga mencapai ukuran tertentu baru dibubut. Otomatis bubutnya itu seperti CNC lah," ujar Robby ketika ditemui OtoMods beberapa waktu lalu.
Robby menyebutkan pembuatan pelek forged juga tidak perlu molding, sehingga bisa membuat dalam jumlah sedikit saja. Bahkan jika membuat pelek forged bisa dengan sesuka hati menentukan desain yang diinginkan. Berbeda dari pelek casting yang harus molding sehingga harus memiliki cetakan dan pembuatannya tidak bisa sedikit.
Foto: Brian
"Cuma resikonya pelek forged itu ya racing use only, perjalanan yang mulus saja gitu. Dipakai touring bisa selama dia on-road enggak masalah, asal jangan ada lubang main dihajar saja," lanjut Robby.
Saat ini RCB memiliki empat jenis pelek forged yang dapat digunakan oleh beberapa motor. Seperti RCB FG 506 hadir untuk motor Yamaha NMax dan Kawasaki Ninja 250. Sementara RCB FG 525 hadir untuk motor Yamaha R25 dan MX-King.